Antara Gissel dan Gal Gadot

Hallo betina dan jantan ...

Jumpa lagi dengan saya penulis pemula yang masih kebingungan merangkai kata demi kata yang akan terangkai menjadi sebuah kalimat yang bisa digunakan buat sunat. 

"Lah kenapa sunat?"

"Wes mbuh lah penting nggurine at" ("Udah gatau lah yang penting belakangnya at"). 

Disini kita juga ditemani dengan teman saya yang selalu setia setiap saat yaitu sosok yang percaya bahwa dinosaurus bisa punah gara-gara kaktus. Siapa dia? ......

"Mbah kui lho pembacane disapa" ("Mbah itu loh pembacanya disapa") bicara ke Mbah Google yang sedang asik bermain Criminal Case

"Sek cuk lagek nyelidiki kasus" ("Bentar cuk lagi nyelidikin kasus") by Mbah Google.

"Kasus apa mbah?".

"Kasus 17 M, soale pacarku digowo-gowo e matane ancen public Indonesia i". ("Kasus 17 M, masalahnya ini pacar gue dibawa-bawa e matanya emang public Indonesia itu") by Mbah Google.

"Lah ndue pacar barang sampean mbah?, sopo pacarmu?" ("Lah punya pacar juga lu mbah?, siapa pacarmu?")

"Gal gadot su (potongan dari kata asu)" by Mbah Google.

"Lah Gal Gadot pacarmu to mbah?"

"He'e cuk, pacaran lagek 1 tahunan" ("Iya cuk pacaran baru 1 tahunan")

"Lah kok lagek iku mbah? Sak durunge pacaran karo sopo?" ("Lah kok baru itu mbah? sebelumnya pacaran sama siapa?").

"Sak durunge karo iki kan kae karo cah Kuvukiland mlaku 4 tahun kurang luweh, yo ayu jane putih, sebelas dua belas lah karo Gissel. Wes tak temenani, tak kenalke mboku pakku barang" .

Ini translate ("Sebelum sama ini kan dulu gue sama anak Kuvukiland pacaran 4 tahun kurang lebih, ya cantik dia sebenarnya putih, sebelas dua belas lah sama Gissel. Udah gue seriusin, gue kenalin ke ibu bapak gue juga"). by Mbah Google.

"Wes serius, wes pacaran 4 tahun barang ngopo kok gasido dadi? ora setuju po keluargamu mbah?" ("Udah serius, udah pacaran 4 tahun juga ngapain kok bisa gak jadi? nggk setuju mbah keluargamu?")

"Setuju jane" ("Setuju seharusnya") by Mbah Google.

"Lah trus?"

"Sing tak pacari kui ndue bonggol cuk matane" ("Yang gue pacarin itu punya batang cuk matanya") by Mbah Google.

"Lah cuk matane πŸ˜‚wes pacaran 4 tahun barang kok lagek reti nek kui ber batang ki pasang polahe pye su su" ("Lah cuk matanya udah pacaran 4 tahun juga kok baru tau kalo itu berbatang itu ceritanya gimana su su").

"Ora reti aku su paling kae sing sunat ngasek pok mulane gak ketok" ("Gatau gue juga su paling dulu dia sunat sampe habis makanya gak kelihatan") by Mbah Google.

"-_- uripmu rak jelas mbah" ("-_- hidupmu gak jelas mbah").

"Koyok uripmu jelas wae, kwe wae pacaran mek sak dino iku pacaran po paket same day?" ("Kayak hidupmu jelas aja, lu aja pacaran cuman sehari itu pacaran apa paket same day") by Mbah Google.

"Walah asu di padake paket ongkir" ("Walah asu disamain paket ongkir").

"Wes lah wes kae pembacaku di sapa mbah gantian kan wingi wes aku" ("Udah lah itu pembaca gue di sapa mbah, gantian kemarin kan udah gue").

"Hallo pembaca blognya gaplek yang seperti cuk jaran" by Mbah Google.

"Cuk matane -_- di bakar wong akeh kwe ngko, aku gak melu-melu". ("Cuk matanya -_- di bakar banyak orang nanti lu, gue nggk ikut-ikutan")

"Matane malah diamuk aku, wes lah mending tak lanjutke nyelidiki 17 M wae aku, nek kene raono duite diamuki wae" ("Matanya malah di marahin gue, udah lah mending nglanjutin nyelidiki 17 M aja gue, di sini gak ada duitnya malah dimarahin terus") by Mbah Google

"Ooo Wasu"


------ Grandpa Google left the place ------

Oke pembaca yang budiman berhubung mbah google sedang menyekelidiki eh typo menyelidiki kasus yang 17 M dan kenapa pacar barunya bisa terlibat dalam hal tersebut, kita akan membuka isi dari tulisan ini dengan .....

"Dengan opo woy? ngomong ojo setengah-setengah matane. Nek diwei driji setengah opo yo gelem kue? gage lanjutno" ("Dengan apa woy? ngomong jangan setengah-setengah matanya. Kalo dikasih jari cuman setengah apa ya mau lu? cepet lanjutin") 

πŸ˜‚πŸ˜‚

Sabar cuk lagi mikir ini kalimat pembukanya...

Oke sipp udah dapet kalimatnya ....

Reaksi pembaca


Terimakasih sudah menunggu ....

Gue cuman mau sedikit cerita aja
Hari ini gue seperti biasa ke kantor naik jet eh typo naik busway ke daerah  slipi. Di perjalanan gue ngelihat mobil yang berhenti didepan Mall Taman Anggrek dengan membuka kaca depan tempat supir berada. Kemudian dengan tanpa mempedulikan sekitar dia membuang sampah plastik dari dalam mobil tersebut dan kemudian pergi begitu saja. Sampahnya tidak begitu banyak hanya 1 plastik hitam dan 1 plastik putih transparant yang di gunakan untuk membungkus kerupuk udang.

Tidak banyak namun bagaimana jika 1 orang di kota ini melakukan itu semua? apa yang akan terjadi?
Banjir ....
Itu pasti akan datang. Terus siapa yang salah? "PEMERTINTAH"

Kenapa kita tidak mencari kesalahan itu pada diri kita sendiri?.

Bagaimanapun itu, ini adalah fakta yang terjadi pada negara kita, yang membuang sampah kita, pemerintah yang disalahkan.

Kenapa kita tidak intropeksi diri dan menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang menimpa kita?
Kenapa kita menyalahkan orang lain?

Memang tidak enak disalahkan, memang kita kadang tidak mau mengakui kesalahan sendiri atau malah menyangkal semuanya.

Tapi apa yang kalian dapat dari menyalahkan orang lain? 
Apakah kalian dapat uang? apakah kalian mendapatkan kehormatan? atau apakah kalian selamat dari masalah tersebut?

Saya rasa menyalahkan orang lain terhadap apa yang menimpa kita itu bukan suatu yang benar.


Dulu gue pernah menabung disalah satu website yang sekarang sudah tidak tau kemana website tersebut. Website tersebut tersebut adalah sarana penipu untuk menipu orang lain dengan iming-iming investasi. Ya gue pernah menjadi korban penipuan sebanyak 4 jt rupiah. Bangsat memang tapi itu bisa jadi pengalaman yang bisa gue share pada agan-agan semua.

Pada saat itu juga gue menyalahkan dan mengumpat kepada siapapun dalang dibalik penipuan itu. Sumpah serapah pun tak terlewatkan diikuti pula dengan nama-nama hewan kebun binatang.

Tapi apa yang gue dapat dari hal tersebut? apakah uang gue bisa bertambah? apakah uang gue bisa balik?

apakah ....
apakah ....

apakah gue mendapat solusinya dengan menyalahkan orang lain?

Jawabanya sudah pasti "TIDAK"

Apa gue gak dapat jawabanya?
Tentu gue dapat jawaban dari masalah tersebut, jawaban supaya gue gak terjebak dalam hal itu lagi, peristiwa itu lagi.

Selama berbulan-bulan setelah kejadian itu gue terus-terusan menyalahkan penipu tersebut, sampai gue menemukan sebuah ceramah di Youtube oleh seorang Uztad yang lumayan terkenal. Di salah satu isi ceramah itu beliau mengartikan sebuah ayat yang saat itu benar-benar membuat gue sadar, ayat itu berbunyi... 

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah"

Ternyata itu lah jawabanya...

Kenapa itu bisa jadi jawaban?

Saat itu gue sedang menginvestasikan sebagian uang ke bagian saham, membeli saham, menjual saham.
Untung? Jelas untung namun gak seberapa cuman beberapa ratus ribu.

Mungkin saat itu gue untung tapi kedepan gue kehilangan lebih banyak.

Jadi siapa yang salah? 

Apakah si penipu? menipu jelas tindakan yang sangat salah dan wajar jika kita menyalahkanya.

Tetapi gue juga salah bahkan sumber kesalahan tersebut datang dari diri gue sendiri. Jika gue tidak berbuat dosa sebesar itu mungkin Allah melindungi gue dari masalah penipuan tersebut dan lebih memberkahi uang tersebut.  

Berkat itu gue mengetahui akar permasalahan dari masalah tersebut dan berusaha untuk tidak terjerumus ke hal yang sama dikemudian hari.

"Tidak ada akibat bila tidak ada sebab"

Intinya jangan selalu menyalahkan orang lain terhadap apa yang menimpa kita sekarang, bisa jadi akar penyebab kesalahan itu ada di diri kita sendiri. Tidak ada salahnya untuk mencari kesalahan kita disetiap masalah yang kita hadapi. Tidak ada salahnya menyendiri ditempat yang tenang dengan segalon kopi eh secangkir kopi  tanpa gadget dan suara bising omongan orang lain, apalagi omongan tetangga yang suka membicarakan kita di belakang itu lebih tidak perlu.

Dikarenakan terjadi kemunculan wajah bang Ming itu pertanda tulisan ini akan berakhir. Karena hingga sampai kalimat ini gue udah ngabisin waktu kurang lebih 5 jam dan kata-katanya nggak karuan lagi πŸ˜†. Mohon maafkan gue yang nub ini. Namun gue akan terus belajar supaya tulisan gue bisa dinikmatin dan bermanfaat.  Terimakasih bagi yang sudah memberi masukan kepada tulisan gue yang sebelumnya.


*Sudahi dulu ya gan, sebenarnya gue udh siapin bagian penutupnya tapi barusan gue terima notif deklarasi perang dari ibu negara tercinta gara-gara dipost ini bawa-bawa mantan πŸ˜†. TS mau beliin seblak dulu πŸš€.

Bye......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beginning (Awal)

Menjulang lah tinggi dan lebih tinggi lagi hingga saya bisa melihatmu dari pom bensin mojo